Halaqah yang pertama dari silsilah ilmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang pengertian Al-Qada' dan Al-Qadar

Halaqah yang kedua dari silsilah ilmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang dalil wajibnya beriman dengan takdir Allah.

Halaqah yang ketiga dari silsilah ilmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang kedudukan iman dengan takdir di dalam agama Islam.

Kajian ini menjelaskan tingkatan pertama dalam beriman kepada takdir (maratibul qadar), yaitu Al-'Ilm atau ilmu Allah. Ustadz Abdullah Roy memaparkan bahwa keimanan ini mencakup keyakinan akan ilmu Allah yang Maha Luas, meliputi segala sesuatu yang telah, sedang, akan, dan bahkan yang tidak terjadi, berdasarkan dalil dari Al-Quran dan Hadits.

Kajian ini menjelaskan tingkatan kedua dari iman kepada takdir, yaitu iman bahwa Allah telah menulis seluruh takdir makhluk di Lauhul Mahfuz. Ustadz Abdullah Roy memaparkan dalil-dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah yang sahih untuk menegaskan bahwa segala sesuatu yang akan terjadi telah tercatat lengkap 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, termasuk tempat setiap manusia di surga atau neraka.

Kajian ini menjelaskan tiga jenis penulisan takdir selain takdir azali: takdir umri (sejak dalam kandungan), takdir hauliy (tahunan, pada Lailatul Qadar), dan takdir yaumiy (harian). Ketiga jenis takdir ini merupakan perincian dari takdir azali dan tidak keluar dari ketetapan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah tertulis sejak zaman dahulu.